Kamis, 01 Mei 2014

Bermimpi dan Merenung

Terbangun lebih awal dari biasanya, bukan karena alarm, tetapi karena mimpi yang terasa sangat nyata. Bersama ibu.

Sejak ibu pergi, sudah sering beliau hadir kembali dalam mimpiku. Mungkin perasaan kangenku yang membuatku terus memikirkannya, dan akhirnya terbawa ke dalam mimpi. Tapi mimpiku tadi malam adalah mimpi yang terpanjang yang aku rasakan bersama ibu. Mimpi yang seolah membawaku kembali ke masa lalu. Saat ibu masih ada bersamaku, bapak, dan Donny, adikku. Senang? Pastinya. Merasakan kehadirannya kembali. Kembali di rumah lama, melihat beliau beraktivitas, kemudian berkumpul berempat dan terlibat obrolan yang sangat panjang. Sampai ketika aku menanyakan pertanyaan kepadanya, tiba-tiba semuanya menjadi seperti film bisu setelah itu. Tak bisa lagi kudengar suaranya, hanya bisa menatapnya dengan rasa frustasi. Sekuat tenaga  aku berusaha, tetap tidak bisa. Sampai akhirnya harus terbangun, dengan perasaan senang dan sedih bersamaan. Senang melihatnya kembali, tapi sedih dan menyesal di bagian terakhirnya. Mencoba mengingat semuanya kembali. Terlintas pikiran konyol untuk kembali tidur, mengharap ending yang dirasa belum selesai.  Namun itu hanya akan menjadi hal yang benar-benar konyol jika dilakukan. ^_^

Ah mami, really really miss u. Pray the best for you there.

--------------------

Beberapa hari yang lalu ketika mampir ke webnya JA, dan membaca tentang proposal hidup, terlintas pikiran untuk ikut membuatnya. Mungkin dengan demikian, hidupku bisa lebih terarah, dengan tujuan yang jelas, karena impian dan cita-cita sudah 'terpetakan'. Proposal hidup ini hampir sama dengan resolusi, tetapi dengan 'goal' yang lebih besar. Seperti kata Kakek JA, untuk menuju kepada kehidupan sukses mulia. Tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain, sejalan dengan apa yang menjadi impian 'a dreamer bobo', a full-confidence side of me :)

Mencoba untuk mengikuti langkah-langkahnya, dan baru sampai di tahap pertama, belum bisa dapetin jawabanya. Mencoba merenung kembali. Dan ternyata aku pun belum mengenal diri sendiri dengan baik. Menemukan kekuatan diri sendiri saja belum terjawab, padahal itulah modal untuk 'bersaing'. Terlalu fokus menutupi kekurangan, dan melupakan yang menjadi kekuatan :( Akhirnya mencoba meminta bantuan orang-orang sekitar. Menjadi aneh untuk beberapa orang yang kena todong. Dan tidak semua bisa memberikan jawabnya. Harus dimaklumi, karena mungkin aku pun bisa demikian.

Mungkin inilah prosesnya. Memang perlu menjadi sebuah kebiasaan untuk merenung. Mengevaluasi dan menemukan nilai dan manfaat diri. Agar bisa terus bertumbuh ke depannya. Bukankah manusia harus bertumbuh setiap harinya? Semoga aku bisa segera menemukan kekuatanku, agar proposal hidup ini bisa segera diselesaikan dan diajukan kepada Pemilik Hidupku. Lebih cepat lebih baik, agar tidak ada lagi keraguan, yang berujung pada kesia-siaan, dan pada saatnya nanti diri ini tidak malu lagi untuk meminta surga kepadaNya.

Welcome May...!! Be nice and better for everyone..!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar